Breaking News
Loading...
Sabtu, Agustus 16, 2014

Info Post
Jakarta - MetroTV kembali menyajikan berita yang tendesius dan terkesan menyebarkan paham Islamophobia atau anti Islam.

Media online metrotvnews menyajikan berita dengan judul "Anggota ISIS Gemar Berkumpul di Mesjid". 

Mengesankan bahwa setiap orang yang berkumpul di mesjid layak dicurigai sebagai gerombolan teroris ISIS.
Media pendukung Joko-Kalla ini bukan kali ini saja menyebar opini anti Islam. Dulu mereka pernah menyerang Rohis sekolah sebagai sarang kaderisasi teroris.

Komen negatif bermunculan dari berita tersebut. Salah satunya dari Budi Santoso yang menyebut pemilihan judul yang tendensius itu bernuansa Sarkasme. 


Saya akan coba menjelaskan pesan tersirat dari berita metrotvnews.com ini:

Kalo anda ngeliat ada orang yg senengnya nongkrong n kumpul-kumpul di masjid, maka patut dicurigai sbg anggota ISIS (apalagi kalo didiri orang tsb melekat ciri khas Islam Ekstrem/Radikal/Garis Keras/Fundamental/Puritan (serta ungkapan2 ‘wow’ lainnya) seperti jenggotan, celana cingkrang, kalo yang cewek jilbabnya lebar2/cadaran, maka harus sangat lebih dicurigai sekali banget).

Jadi hemat kata supaya anda2 ga dituduh anggota/simpatisan ISIS maka jarang-jaranglah pergi ke masjid, atau kalo bisa gausah sama sekali. Biar aman

Gitu kan maksudnya metrotvnews.com? hebat..hebat…!


(y)

ayok dilanjut ‘goreng’ isunya..... ;)
#Sarcasm 
Berikut link beritanya yang memuat pernyataan Wakin Menteri Agama yang menghimbau pengurus mesjid agar waspada dan antisipatif.


Anggota ISIS Gemar Berkumpul di Masjid



Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengimbau masyarakat untuk memperketat penjagaan masjid di wilayah mereka. Soalnya, kuat dugaan masjid menjadi salah satu tempat berkumpulnya anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Tempat yang harus petama dijaga itu masjid. Saya minta kepada pengurus masjid kalau ada gejala baru yang ditampilkan jemaah harus segera ditindak," kata Nasaruddin dalam Diskusi The Nusa Institute, 'Warning ISIS: Antara Ideologi Agama vs Gerakan Politik Global' di Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2014).

Nasarudding tak menampik masjid menjadi tempat ideal bagi kelompok Islam radikal untuk berkumpul. Juga berkegiatan. "Karena masjid itu tempat yang paling strategis, berada di tengah umat, dan gratis lagi," terang Nasaruddin.

Warga harus pasang mata dan telinga bila ada jemaah baru di masjid. Apalagi mereka bekelompok. Nasaruddin mengatakan, warga berhak menindak kalau ternyata mereka berbuat menyimpang. "Karena masjid milik lingkungan sekitar," terang Nasaruddin.

Menurut Nasaruddin, ada benang merah antara kelompok radikal dengan globalisasi. Terorisme lahir dari arus globalisasi. "Liberalisme adalah anak kandung globalisme yang melahirkan teroris. Mereka adalah sekelompok masyarakat yang kecewa dengan mengklaim diri mereka benar," jelas dia. (Ich)


Berita terkait:


Sumber: intriknews 

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA